Lirik Reza Artamevia Feat Masaki Ueda - Forever Peace (Japanese Version)
(intro)
i say you are the one
ce kai chu hu de
kimi wahito reda kira kara
kanashi huwa sana kani makeja rame nayo
maafkan nayo nawa
moo ichihito yumeno shuzuki wo geka sete
haceuko naru ngana tamo khanji tai kaba
mo shi hana ghete itemo o uwo iwa iki hito
kimino moto ni todo mu
wa ke moo na ho
uta ri da ke te
so ucare ha ge ta no hino dodokano
omoyi dashi kino kahu
ya sha shisa ka
kokoro nimo dorukara o honto nayo
(music)
kiitsu moyo nawa
anata shi ka
mi ita ipono wong-nga
koakoto
nabeyo lipo wata shina
shi ite iru kayana
yume ka itsu kakana wo
nohoki katu duhu wame
kimiwo mammo ri tayi da
yona to ki wo
yoka ni ite mo
anata ni ayiwo
tanabe tayi
ya sashi iniwo shi ka ke
kiru suhino
mama dewo wa ru ka dasukee tayi
(music)
namae huyu peba i yi
shu uki yuku kana
yume ka itsu kakana o
nohoki katu duhu wane
kimiwo kaba yi tahi ta
age rareru naya ka remi mo
maketa i yo chiwo
okukikayi na kida shita shito hiwa
omme nowo de kana hite na ke na
itsiwake ba hi
wake monako dari dake de
saoja te ate...
Long Lasting Battery
what do Viagra, popsicles, Corn Flakes, Ivory soap, the kitchen microwave, and champagne have in common? They were all discovered by accident. Add ultra-long-lasting nanowire batteries to that list, thanks to a team of researchers at the University of California Irvine. The average laptop battery is rated anywhere from 300 to 500 charge cycles – completely full to completely empty to completely full again – longer if you don’t use it all up before recharging. The UCI nanobattery endured 200,000 charge cycles over three months “with 94–96% average Coulombic efficiency.” It was effectively still brand new at the end of the experiment.
Let’s go conservative and say the average laptop battery lasts for 1,000 charge cycles, its capacity noticeably diminished after about two years. If that laptop had UCI's nanobattery it would easily last for 400 years (if 1,000 cycles = two years, 200,000 cycles = 400 years). That’s long enough for that laptop to share a name with, but be far less useful than, an actual brick. If UCI can apply its findings to commercial uses, there’s a revolution coming throughout the electronic landscape.
The advance happened when UCI doctoral candidate Mya Le Thai “was playing around” in the lab and coated a set of gold nanowires in manganese dioxide, then applied a “Plexiglas-like” electrolyte gel. Under normal circumstances, nanowires – highly conductive but thousands of times thinner than a human hair – are useless after no more than 8,000 charge cycles because their fragility causes them to crack during charge and discharge loads. At the end of three months, however, the researchers found the nanowires in Thai’s gel-coated battery still intact. They suspect that the gel “plasticizes the metal oxide in the battery,” imbuing the nanowires with flexibility, which equals longevity. Thai said, "The coated electrode holds its shape much better.” The school published its findings in the American Chemical Society journal Energy Letters.
We’re a long way from an immortal, practical battery, though. In 2007 scientists at Stanford came up with a nanowire configuration that got a nanobattery through 40,000 charge cycles. The lead researcher said at the time that manufacturing needed “one or two different steps, but… it’s a well understood process.” Nine years later we’re still carrying charging bricks and fighting over public USB ports.
Artikel Listrik
Pembahasan tentang listrik secara umum di blog ini, merupakan ekspresi ketidaktahuan akan listrik yang mengakibatkan banyak kerugian atas kerusakan perangkat elektronik di rumah saat lima tahun pertama saya menempatinya. Dampak dari kerusakan tersebut, berefek pada kerugian atas biaya yang harus dikeluarkan untuk menggantinya serta waktu terbuang yang tidak pernah dapat tergantikan. Sebagai awam dalam kelistrikan, saya hanya memerlukan informasi seperlunya yang berkaitan tentang cara penanganan listrik untuk mengoperasikan perangkat elektronik di rumah tinggal.
Namun, tidaklah mudah untuk mendapatkannya. Mungkin, pada saat itu (sekitar tahun 2001), informasi tentang penanganan listrik secara sederhana, tidak memiliki nilai jual cukup tinggi untuk dipublikasikan. Atau, informasi seperti itu dapat menjadikan pihak yang memiliki kepentingan dalam menangani kelistrikan merasa terganggu kestabilan “priuk nasi”-nya. Cukup bisa dimengerti, tetapi tetap saja kerugian akan berlanjut selama pemahaman atas akar permasalahan yang ada tidak saya pahami.
Memulai pembenahan…
Melakukan pembenahan instalasi kabel terpasang di rumah, merupakan tindakan yang berhubungan dengan kelistrikan secara masif pertama kali yang saya lakukan sendiri tanpa bimbingan ataupun pemahaman yang pasti. Pengerjaannya hanya mengandalkan pada naluri analisa logika programmer yang saya peroleh ketika dulu bekerja sebagai staff IT saja. Rasa was-was dan kekhawatiran akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (seperti kebakaran), tentu saja ada. Tetapi, pembenahan tetap harus dikerjakan untuk mengetahui kebenaran dari hasil analisa yang telah dibuat.
Ternyata, walau pun instalasi kabel terpasang telah dibenahi, tidak menjamin kondisi listrik di rumah aman digunakan untuk mengoperasikan perangkat elektronik yang ada. Walau pun kerusakan yang ada tidak sebanyak sebelumnya, tetap ada kasus dan kejadian kerusakan pada perangkat elektronik dengan kebutuhan daya listrik lebih baik secara kualitas.
Mencoba stabilizer…
Mengantisipasi terjadi kerusakan perangkat elektronik dengan menggunakan stabilizer berkapasitas <= 1000VA untuk menyempurnakan kualitas daya listrik, telah dicoba dan hasilnya (sangat) tidak memuaskan. Perubahan hanya berlangsung untuk beberapa bulan saja. Sampai pada akhirnya saya nekad untuk menggunakan stabilazer berkapasitas 3000 VA untuk meng-cover instalasi listrik terpasang sebesar 1300 VA. Saya tidak terlalu memedulikan pendapat yang menyatakan tindakan tersebut adalah sia-sia. Dari semua data dan fakta yang ada, mengarahkan saya sampai pada kesimpulan bahwa tindakan tersebut sebagai salah satu kemungkinan yang patut dicoba. Hasilnya, pada penilaian dengan skala 1 s/d 10, adalah 9! Selain meniadakan 90% kerusakan pada perangkat elektronik, juga mengurangi biaya tagihan rekening bulanan PLN pada kisaran 5 – 10% dari total tagihan periode-periode sebelumnya.
Berawal dari keberhasilan yang (dapat saya kategorikan) memuaskan ini, perlahan-lahan pengertian dan pemahaman mengenai listrik yang saya miliki berkembang secara apa adanya. Walau pun hanya sebatas pengetahuan listrik pada ruang lingkup untuk kebutuhan rumah tangga saja, bagi saya sudah lebih dari cukup. Sampai pada akhirnya, semua itu terkumpul dalam beberapa artikel yang dapat anda temukan saat ini di sisi kanan layar monitor komputer anda.
Perlu saya sampaikan bahwa tidak ada dasar pendidikan formal / informal mengenai kelistrikan dalam hidup saya. Dengan kondisi yang demikian, saya mohon maaf dan berharap pada anda (yang memang mengerti / ahli tentang listrik) untuk dapat memaklumi seandainya cara penyampaian dan istilah tentang listrik pada setiap artikel di situs ini kurang sesuai / tepat dengan norma-norma yang berlaku.
Tujuan utama yang hendak dicapai adalah agar pihak-pihak awam tentang listrik yang mengalami masalah seperti saya dahulu, dapat memperoleh informasi yang cukup mudah dimengerti dan dipahami dalam menindaklanjuti arah penyelesaian dari masalah yang sedang dihadapi. Hanya itu, tidak lebih dan tidak kurang.
Sedikit pendapat pribadi…
Saya sarankan bagi anda yang awam tentang listrik dan hendak membenahi sendiri permasalahan yang bersifat masif di rumah, seperti penggantian kabel atau pemasangan saklar lampu, untuk terlebih dulu memastikan posisi MCB meteran dalam keadaan “OFF” (mati)!
Hal terutama dan penting lainnya adalah jangan pernah berpikir untuk mencoba memodifikasi perangkat meteran yang sedianya milik PLN. Masalahnya bukan terletak pada jumlah denda yang harus dibayar jika tertangkap petugas PLN. Saat tindakan modifikasi dilakukan, anda telah memutuskan untuk berhadapan dengan daya listrik berkekuatan “
puluhan ribu” Watt yang masuk ke dalam perangkat meteran PLN. Tidak ada toleransi terhadap kesalahan sekecil apa pun dalam menangani listrik yang berkapasitas sebesar itu, baik saat maupun setelah modifikasi dilakukan. Jangan pernah menganggap remeh kekuatan listrik, tanpa pengetahuan yang memadai untuk mengendalikannya.
Semoga bermanfaat!
Jadwal Perekrutan CPNS KEJAKSAAN RI Tahun Anggaran 2013
Dalam rangka mengisi formasi pegawai tahun 2013, Kejaksaan Republik Indonesia membuka kesempatan bagi Pemuda dan Pemudi warga negara Indonesia yang memenuhi syarat untuk menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil Kejaksaan Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan yang berlaku. untuk mengetahui syarat dan ketentuan yang berlaku lihat pengumuman di www.kejaksaan.go.id.
- Pendaftaran online tanggal 8 September 2013 sampai dengan 22 September 2013 Sistem akan membuka dan menutup Pendaftaran secara online pada pukul 00.00 Waktu Sistem
- Verifikasi data pelamar tanggal 23 sampai 26 September 2013
- Pelaksanaan Ujian Tahap I tanggal 3 November 2013
- Pengumuman Hasil Ujian Tahap I (ditentukan kemudian oleh Kementerian PAN & RB
- Pelaksanaan Ujian Tahap II (ditentukan kemudian)
- Pengumuman Hasil Ujian Tahap II (ditentukan kemudian)
- Penerbitan Surat Keputusan sebagai CPNS Kejaksaan RI (ditentukan kemudian)
terimakasih telah berkunjung ke http://madupahit.blogspot.com/